Project Review – Mr. tole’s House (2008)

Pemilik : Bpk. Tole
Luas tanah : 420 m2,
Luas Bangunan : 310 m2
Lokasi : Jl. Cendana no. 10 Rawa Laut Bandar lampung

Rumah tinggal seluas 310 m2 ini memiliki ruang tidur 4 buah, ruang kerja, ruang tamu, ruang keluarga dan beberapa ruang untuk fungsi servis. Pada lantai dasar ditempatkan 1 ruang tidur, ruang tidur tamu, ruang tamu, ruang duduk, pantry dan ruang makan. Ruang-ruang untuk fungsi servis seperti dapur, ruang pembantu, area cuci dan gudang juga diletakkan di lantai dasar, dan lokasinya ditempatkan di bagian paling belakang dalam satu zona servis yang berhubungan. Ruang servis tersebut memiliki struktur yang terpisah dari struktur bangunan utama. Atapnya terbuat dari dak beton, yang diatasnya difinishing dengan keramik kasar, sehingga dapat difungsikan sebagai ruang jemur pakaian, ataupun untuk ruang serbaguna. Akses ke lantai dak ini melalui tangga putar di ujung belakang bangunan. Pada lantai 2 ditempatkan, 2 kamar tidur, 1 ruang kerja, ruang duduk dan void. Terdapat juga balkon di belakng bangunan yang menghadap ke taman belakang.



Kondisi tanah pada site existing adalah dengan ketinggian 1 meter dari jalan. Oleh karena itu desain bangunan menggunakan cut and fill. Area carport dan sebagian taman depan digali dan lantai +/- 0.00 bangunan menjadi lebih tinggi 1.25 meter dari jalan. Akses menuju rumah melalui tangga berbentuk letter L. Kondisi ini sebenarnya bisa menguntungkan, karena penampilan bangunan menjadi tampak lebih megah.



Dengan kondisi lahan yang memiliki lebar muka 14 meter dan panjang kebelakang 30 meter maka memungkinkan untuk menyisakan area taman belakang yang cukup luas. Dengan area taman belakangng yang cukup luas ini maka pengolahan landscapenya bisa lebih optimal, karena sang pemilik menginginkan untuk dibuat kolam dan gazebo. Pemilik juga masih menginginkan space yang cukup untuk menempatkan beberapa koleksi anthurium kesayangannya. Dengan demikian ruang duduk dan balkon di belakang bisa memiliki potensi view yang menyenangkan menghadap ke taman belakang



Untuk pengolahan fasad bangunan menggunakan konsep modern minimalis. Pengolahan bidang persegi dan penempatan kaca yang lebar sangat kental pada bangunan. Penggunaan profil tidak begitu banyak, hanya terdapat profil sederhana berbentuk kotak-kotak yang berfungsi sebagi aksen ditemoatkan di dinding teras depan menuju pintu utama. Bagian yang menarik dari fasade bagian depan adalah permaianan bidang kaca lebar berbentuk L terbalik dan bidang masih berbentuk persegi yang terlihat eye catching. Walaupun memiliki bidang bidang bukaan yang lebar dan kesannya cenderung tidak optimal terlindungi oleh teritisan dan pet beton, tetapi ruangan di dalamnya tidak menjadi panas karena posisi muka bangunan yang menghadap hampir ke arah selatan. Pada fasade bangunan diterapkan juga permainan batu alam dan batu sikat untuk area tangga, carport dan dinding pagar samping sehingga menjadi aksen yang menarik pada tampilan fasad keseluruhan. Untuk pemilihan warna pada eksterior saya tawarkan 2 buah alternatif, ada yang bertema abu-abu maskulin dan permainan warna experimental seperti bisa anda lihat. Menurut anda, kira-kira bagus yang mana ya…? Hehehe….

Tips Menggunakan Jasa Kontraktor

Anda berencana ingin membangun rumah ? Ragu untuk menggunakan jasa kontraktor ? Sebenarnya tidak perlu ragu, memang menggunakan jasa kontraktor akan membuat biaya membangun lebih besar, namun sebenarnya sepadan dengan hasil yang akan anda dapatkan. Proses membangun rumah adalah proses yang sangat melelahkan, menguras waktu, tenaga dan pikiran. Dengan menggunakan jasa kontraktor sejumlah aspek pekerjaan dapat diserahkan kepada mereka. Anda tidak perlu pusing dengan urusan seperti membeli material, pengerjaan dan pengawasan. Hal ini tentu akan sangat membantu anda, apalagi bila anda sangat sibuk. Jadi simplenya, anda tinngal menerima kunci dari kontraktor. Dan apabila anda menggunakan jasa kontraktor yang baik akan ada garansi untuk pekerjaan mereka untuk itu mereka akan menjaga kualitas pekerjaan mereka.. Namun sebelum anda memutuskan benar-benar menggunakan jasa mereka dan membuat kontrak kerja sama, ada baiknya anda pertimbangkan tips-tips berikut ini :

# Carilah informasi mengenai jasa kontraktor yang ada di sekitar anda. Carilah refensi dari orang-orang yang pernah membangun dengan jasa mereka. Ketahui pengalaman kerja mereka. Mintalah portofolio beberapa proyek yang telah mereka kerjakan.

# Pertimbangkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. Apakah anda meggunakan sistem borongan, atau cost and fee

# Sepakati bagaimana sistem pembayarannya. Untuk sistem borongan biasanya digunakan sistem termin sesuai perkembangan pekerjaan di lapangan.

# Review mengenai Term of Refference atau syarat rumah yang anda inginkan bersama-sama dengan kontraktor. Bahas mengenai desain rumah yang sudah sebelumnya anda tentukan. Kemukakan segala keinginan anda dan akhirnya sepakati bersama. Sebaiknya anda memegang kesepakatan ini, dan jangan mudah untuk melakukan perubahan di tengan pekerjaan. Menurut pengalaman, hal inilah yang sering membuat biaya membengkak dari semula. Oleh karena itu rencanakan semuanya dengan baik. Inilah pentingnya jasa perencanaan /desainer pada awal pekerjaan membangun rumah

# Tentukan jenis material dan konstruksi yang akan anda gunakan. Anda juga bisa meminta bantuan kontraktor anda untuk memberi pertimbangan jenis material yang akan anda gunakan. Apabila dana terbatas, sebisa mungkin anda bisa menggunakan material yang tidak kalah dengan kualitas nomor satu tapi dengan harga yang jauh lebih murah. Pilihan jenis material ini nantinya akan sangat mempengaruhi total biaya pembangunan rumah anda.

# Mintalah kontraktor mengeluarkan RAB (Rencana Anggaran Biaya) keseluruhan. Mintalah data secara detil per item pekerjaan. Dengan begitu anda dapat memperkirakan apakah harga yang tercantum masuk akal atau tidak.

# Bahas mengenai garansi yang akan anda terima. Garansi bisa mencakup kualitas pekerjaan, material bangunan. Anda juga bisa anda minta jangka waktu garansi apabila terjadi kerusakan atau cacat pada bangunan.

# Telitilah sebelum menandatangani kontrak. Perhatikan pasal demi pasal yang terdapat di dalamnya, pastikan semuanya menguntungkan anda berdua dan tidak ada pihak yang dirugikan. Jika masih ada pasal yang anda tidak berkenan atau masih jadi pertanyaan maka diskusikanlah kembali. Apabila semua sudah sesuai, anda bisa menandatangani kontrak, dan jadikan kontrak tersebut sebagi pegangan. Baik anda maupun kontraktor tidak boleh melanggar kesepakatan kontrak tersebut.

Tips Mempercantik Interior Rumah Minimalis

Rumah minimalis sangat diminati oleh masyarakat yang serba praktis sekarang ini. Yang paling utama dalam mengambil tema ini adalah mempertahankan unsur praktis dan fungsional dalam mendandani rumah. minimalis.

Adapun tips-tips ringan yang bisa anda jadikan panduan sebagai beikut :

# Pemilihan furniture, Sebaiknya pilihlah furniture yang modelnya simple dan clean dengan gaya modern. Pilih meja atau kursi yang memiliki desain sederhana, sedikit, atau tanpa ornament. Dengan ornament yang minim tersebut, dapat memudahkan perawatan dan ruangan terksesan lebih lega sehingga cocok bila diterapkan pada rumah minimalis yang mungil. Desain furniture pula harus presisi dan tegas. Pastikan besarnya dimensi furniture sesuai dengan dimensi ruang anda, sehingga anda tetap mampu bergerak dengan leluasa dan jalur sirkulasi tidak tergnggu. Apabila memungkinkan anda bisa membuat furniture dengan custom sendiri sehingga lebih sesuai dengan selera dan kebutuhan di dalam ruangan anda.

# Pemilihan warna dan Corak, Corak warna warni yang terlalu ramai dan corak bunga-bunga harus hati-hati digunakan, sebaiknya tidak dominan, namun anda dapat menggunakannya sebagai aksen atau point of interest di salah satu sudut ruangan. Sebagai tips, anda dapat menggunakan tema warna untuk tiap-tiap ruangan. Misalnya kamar tidur dengan tema “romansa” anda bisa gunakan warna merah dan warna senada turunannya. ataupun anda ingin kesan tema “hangat” pada ruang makan atau ruang keluarga, anda bisa menggunakan warna-warna orange atau pastel.

# Permainan Lampu dan Bidang plafon, Hal ini juga sangant mendukung untuk mendramatisir suasana mood interior di rumah anda. Bisa anda kombinasikan permainan lampu dengan konsep warna-warna hangat atau dingin dengan sistem direct atau indirect lighting. Permainan bidang plafon bisa diterapkan dengan permainan maju mundur bidang plafon.

# Pemilihan Material Bangunan, penggunaan material yang tepat dapat mengentalkan konsep minimalis yang ingin dihadirkan. Furniture kaca misalnya yang dipadu dengan aluminium atau besi tempa termasuk jenis furniture yang banyak digunakan. Selain bentuknya yang simpel, perawatannya pun relatif mudah dilakukan.

Le Corbusier - Architect Profile

Ini adalah artikel menarik tentang salah satu arsitek dunia favorit saya, boleh dibilang beliau adalah salah satu "Mbahnya" arsitek modern. Maaf kalau masih pake bahasa Inggris.

L'Esprit Nouveau

Le Corbusier is without doubt the most influential, most admired, and most maligned architect of the twentieth century. Through his writing and his buildings, he is the main player in the Modernist story, his visions of homes and cities as innovative as they are influential. Many of his ideas on urban living became the blueprint for post-war reconstruction, and the many failures of his would-be imitators led to Le Corbusier being blamed for the problems of western cities in the 1960s and 1970s.

Like Ludwig Mies Van Der Rohe, and other architects of his generation, Le Corbusier had little architectural training. But he did have a strong conviction that the twentieth century would be an age of progress: an age when engineering and technological advances, and new ways of living, would change the world for good. Only architecture was failing to embrace the future, as new buildings continued to ape various historical styles.

In 1908, Le Corbusier went to work with Auguste Perret, the French architect who had pioneered the use of reinforced concrete, and then Peter Behrens, the German exponent of 'industrial design'. Behrens admired the engineer's ethic of mass production, logical design, and function over style, and Corbusier brought two of these early influences together in his 'Maison Dom-Ino' plan of 1915.

This house would be made of reinforced concrete and was intended for mass production, but was also flexible: none of the walls were load-bearing and so the interior could be re-arranged as the occupant wished.

A House Is A Machine For Living In

By 1918, Corbusier's ideas on how architecture should meet the demands of the machine age led him to develop, in collaboration with the artist Amédée Ozenfant, a new theory: Purism. Purist rules would lead the architect always to refine and simplify design, dispensing with ornamentation. Architecture would be as efficient as a factory assembly line. Soon, Le Corbusier was developing standardised housing 'types' like the 'Immeuble-villa' (made real with the Pavilion de l'Esprit Nouveau of 1925), and the Maison Citrohan (a play on words suggesting the building industry should adopt the methods of the mass production automobile industry), which he hoped would solve the chronic housing problems of industrialised countries.

His radical ideas were given full expression in his 1923 book Vers Une Architecture ("Towards a New Architecture"), an impassioned manifesto which is still the best-selling architecture book of all time. "A house", Le Corbusier intoned from its pages, "is a machine for living in."

But despite his love of the machine aesthetic, Le Corbusier was determined that his architecture would reintroduce nature into people's lives. Victorian cities were chaotic and dark prisons for many of their inhabitants. Le Corbusier was convinced that a rationally planned city, using the standardised housing types he had developed, could offer a healthy, humane alternative.

Urbanisme

The first of his grand urban plans was the Ville Contemporaine of 1922. This proposed city of three million would be divided into functional zones: twenty-four glass towers in the centre would form the commercial district, separated from the industrial and residential districts by expansive green belts. In 1925, Corbusier's ambitious Plan Voisin for Paris envisioned the destruction of virtually the entire north bank of the Seine to incorporate a mini version of the Ville Contemporaine. Understandably, it remained only a plan.

More realistic was the Ville Radieuse (1933-1935), in which long slab blocks were laid out in parkland and where the housing types were considerably cheaper than the Immeuble-villas which filled earlier plans. A version of this was built at the Alton West Estate in Roehampton, England in 1958.

After the Second World War, with Europe's housing problems worse than ever, Le Corbusier got his chance to put his urban theories into practice. The Unité d'Habitation in Marseilles (1952) is a synthesis of three decades of Corbusian domestic and urban thinking. Seventeen storeys high and designed to house 1,600 people, the Unite incorporates various types of apartment, shops, clubs and meeting room, all connected by raised 'streets'. There is also a hotel and recreation facilities. It is now an immensely popular building, and a coveted address for Marseille's middle-class professionals today.

When Le Corbusier died in 1965, the backlash against Modernism was gaining momentum. His theories on urban renewal were plagiarised by local authorities on tight budgets, which often failed to understand the essential humanism behind Le Corbusier's plans. Ronan Point was the result. But blaming Le Corbusier as the architect of post-war housing failure ignores the deep concern for human comfort and health that underpinned his work.

Source :
http://www.open2.net/modernity/4_1.htm